Pas saya tahu kerangkeng manusia itu ditemukan di rumah seorang Bupati, saya makin geram. Bagaimana aksi kejam ini terjadi di rumah orang yang penuh amanat dan kuasa? Apakah masih ada kemanusiaan yang tersisa di rumah itu?
Fay, kita tidak bisa diam saja melihat praktik perbudakan modern seperti kerangkeng manusia di rumah Bupati ini. Siapa tahu, kasus selanjutnya terjadi di rumah tetanggamu.
Migrant CARE bilang, diduga ada sekitar 40 orang yang dikurung di belakang rumah Bupati Langkat ini sejak tahun 2012. Kapolda Sumut sih bilangnya kerangkeng manusia di belakang rumah Bupati ini buat rehabilitasi pecandu narkoba, tapi gak ada izinnya.
Kasus ini belum selesai. Investigasinya masih berlanjut, saksi dan korban masih perlu dipastikan hak-haknya, dan kebenaran kerangkeng manusia di rumah Bupati Langkat ini masih harus diungkap. Dan Fay, punya peran, untuk mengawal kasus ini.
Lewat petisi ini, saya mau minta bantuan Fay untuk bareng-bareng bersuara, supaya Polda Sumatera Utara bisa usut kasus ini sampai tuntas, dan hukum pelakunya. Selain itu, kita juga mesti kawal supaya para korban bisa mendapatkan keadilan dan ganti rugi secara psikologis dan finansial.
Kalau masih ada keadilan dan kemanusiaan di negeri ini, saat publik sama-sama bersuara, saya yakin Kepolisian pasti jadi lebih tergerak untuk menuntaskan kasus ini seadil-adilnya!
Tandatangani dan sebarkan petisi ini ya, Fay. Kita kawal kasus kerangkeng manusia ini dan kita #AkhiriPerbudakan bersama-sama.
No comments:
Post a Comment