HENTIKAN PEMERASAN TERSELUBUNG TERHADAP PELAUT
Bisa dibayangkan secara singkat. Beberapa sertipikat kepelautan sudah tidak perlu lagi di-revalidasi berdasarkan aturan internasional. Pemberlakuan ini memberi jeda waktu 5 tahun sejak 2012 untuk pengaplikasian secara penuh. Namun, bahkan setelah jeda waktu 5 tahun, pihak yang berwenang masih mencetak sertipikat yang tidak perlu revalidasi dengan tulisan "Berlaku untuk 5 tahun". Akibatnya pelaut terpaksa dan diharuskan mengambil sertipikat baru dengan biaya full seperti pelaut yang belum pernah memiliki/mengikuti pelatihan yang sama. Artinya, pihak berwenang bekerja asal-asalan selama 5 tahun dan melakukan kesalahan fatal dengan mencetak sertipikat yang salah lalu menimpakan semua beban kepada pelaut dengan harus membayar penuh pengambilan sertipikat baru.
Keadaan ini mengalami pembiaran selama bertahun-tahun entah karena ada kepentingan di sana. Yang jelas, semakin banyak yang memperbaharui sertipikat maka semakin banyak pundi-pundi receh di saku para serakah yang menjual sertipikat atas nama pelatihan padahal faktanya pelatihan abal-abal. Betapa tidak, sertipikat yang tidak perlu harus diambil baru dengan biaya penuh, itu pun pelatihannya siluman. Pelatihan abal-abal. Tidak benar-benar dilakukan. Para penyelenggara dan pengajar memakan duit buta atas pembayaran pengambilan sertipikat baru untuk mengganti sertipikat salah cetak akibat kesalahan mutlak para penyelenggara itu!
Ini jelas-jelas ada pemaksaan terselubung yang dibiarkan.
Kecenderugannya adalah; ketika ada aturan baru terkait pelatihan, mereka ramai-ramai mewajibkan pelaut mengambil sertipikasi. Tapi, begitu ada pelatihan yang tidak diperlukan lagi, mereka tidak tertarik dan mengabaikannya sehingga tetap mencetak sertipikat yang salah (mungkin) supaya mereka mendapat pemasukan dari pengambilan sertipikat baru.
Sebagai contoh, IMO dan Pemerintah telah jelas mengumumkan Pemegang sertipikat SSO tidak perlu lagi SSAT dan SDSD. Namun beberapa pihak masih mwajibkan dengan berbagai alasan.
"Memang masih sama aja cara2 kampungan cari uang daru keringat pelaut", demikian komentar salah satu aktifis pelaut Nasional.
Baca lengkapnya di sini
No comments:
Post a Comment